BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

IDA im0etZ

IDA im0etZ

Senin, 16 Mei 2011

PROPOSAL

BAB I PENDAHULUAN

A. Nama dan Alamat Perusahaan

Jenis usaha yang akan dijalankan adalah usaha warung dangan nama “ WARUNG KRIPIK TEMPE MBAH SU ” beralamatkan di desa kebonagung kec .padangan kab.bojonegoro.

B. Nama dan Alamat Pemilik

Pemilik usaha pertokoan adalah

Nama : SUKARTI

Usia : 42 th

Jenis kelamin : PEREMPUAN

Pekerjaan : WIRAUSAHA

Alamat : Ds.Kebonagong Kec.Padangan Kab.Bojonegoro RT 05/RW 02

C. Informasi Usaha

Perusahaan yang akan dijalankan merupakan usaha perorangan yang bergerak dibidang perdagangan makanan konsumsi berupa “WARUNG”

BAB II JENIS USAHA

A. Deskripsi Umum Usaha

Usaha yang akan dijalankan merupakan usaha dagang makanan tempe kripik melayani masyarakat dipenduduk Padangan –Bojonegoro dengan jumlah penduduk sekitar 5000 jiwa

B. Latar Belakang Usaha

Usaha ini dipilih untuk dijalankan dengan berbagai pertimbangan seperti lokasi usaha yang strategis dengan modal dan ketrampilan usaha yang memadai

C. Sruktur Organisasi

Sesuai dengan bentuk badan usaha yang dipilih yaitu perusahaan perorangan maka pemimpin perusahaan dipegang oleh pemilik dengan mengangkat 10 karyawan yang diberi tugas dibagian pembelian barang-barang usaha 2 orang,memproduksi makanan 4 orang, pembukuan 1 orang dan penjual 3 orang, sesuai keperluan untuk menjalankan usaha dengan menggunakan struktur organisasi garis.

D. Stuktur Memilik Modal

Modal usaha yang terdiri dari modal sendiri dan pinjaman koprasi.

E. Spesifikasi Usaha yang Dijalankan

Spesifikasi usaha yang dijalankan adalah menjual makanan berupa “ tempe kripik ” dengan harga kwalitas enak dan harga murah.

1

BAB III PENGADAAN BARANG DAGANGAN

A. Sumber Barang Dagangan

Bahan-bahan dagangan sebagai objek usaha diperoleh dari pasar tradisional yang ada didesa Tobo.

B. Teknik Pembelian

Pembelian barang dagangan sesuai dengan system:

1. Berkala, sesuai dengan jadwal pembelian berdasarkan perkiraan turn over bahan dagangan perminggu.

2. Insidental, menurut kebutuhan berdasarkan persediaan barang dagangan pembelian dilakukan secara langsung atau telepon oleh bagian pengadaan bahan dagangan.

BAB IV PEMASARAN

A. Potensi Pasar

Berdasarkan penelitian 65% kepala keluarga diperumahan berpenghasilan tidak tetap terdiri atas petani dan wiraswasta , tetapi memiliki daya beli yang cukup dalam memenuhi kebutuhan konsumsi.

B. Kondisi Pesaing

Ditempat usaha hanya terdapat dua pedagang eceran dengan modal kerja masing-masing dibawah Rp 2.000.000;00 yang dikelola dengan manajemen tradisional atau tidak professional.

C. Strategi Pemasaran

Srategi pemasaran yang digunakan dengan cara promosi tinggi harga melawan dan dari mulut kemulut.

BAB V PENJUALAN

A. Harga Jual

Harga jual ditetapkan harga perolehan barang dagangan ditambah keuntungan rata-rata 2%.

B. Sistem Penjualan

Sistem penjualan yang dipakai secara langsung atau tidak kredit.

C. Sistem Distribusi

Sistem distribusi yang digunakan adalah system distribusi langsung, artinya langsung menjual kepada konsumen akhir, dan barang-barang langsung diserahkan kepada konsumen ditempat penjualan atau diantar.

D. Promosi

Promosi yang dilakukan dengan cara menyampaikan brosur daftar harga barang kepada konsumen sasaran.

2

BAB VI MANAJEMEN

A. Risiko dan Hambatan

Resiko yang perlu diantisipasi adalah terjadinya kenaikan harga bahan tidak menentu.

Hambatan yang dapat terjadi adalah perkembangan pesaing yang ada.

B. Tindakan Alternatif

Tindakan alternatif yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi kenaikan harga bahan adalah mengurangi ukuran dalam kemasan Kripik Tempe dan dalam mengantisipasi hambatan dengan cara meningkatkan daya saing secara sehat.

BAB VII KEUANGAN

A. Neraca

Neraca awal menunjukkan:

Debit:

1.1 Kas =Rp. 5.000.000,-

1.2 Barang dagangan =Rp.12.000.000,-

1.3 Piutang dagang =Rp.

1.4 Alat-alat =Rp. 3.000.000,- +

Jumlah =Rp. 20.000.000,-

Kredit:

2.1 Utang =Rp.10.000.000,-

Modal:

3.1 Modal =Rp.10.000.000,- +

Jumlah =Rp.20.000.000,-

Harga bahan baku:

Tempe =Rp.5.000.000,-

Tepung =Rp.1.000.000,-

Garam =Rp. 50.000,-

Penyedap rasa =Rp. 350.000,-

Bawang putih =Rp. 450.000,-

Ketumbar =Rp. 300.000,-

Minyak goring =Rp.2.000.000,-

LPG =Rp.2.850.000,- +

Jumlah =Rp.12.000.000,-

Harga jual =Rp.20.000.000,-

Modal =Rp.12.000.000,- -

Laba/Untung =Rp. 8.000.000,-(per produksi)

3

B. Proyeksi Aliran Kas

Aliran kas diproyeksikan sebesar Rp.15.000.000,- setiap bulan untuk keperluan pengadaan bahan dagangan Rp.12.000.000,- dan gaji atau untuk upah karyawan Rp.3.000.000,-

C. Analisis Titik Pulang Pokok

Titik pulang pokok terjadi jika harga jual sama dengan harga beli ditambah biaya-biaya seperti transportasi,tenaga kerja,pajak,dan pelayanan.

D. Sumber Permodalan

Modal usaha berasal dari :

1. Harta pribadi yang dipisahkan untuk usaha

2. Pinjaman berupa simpan pinjam koperasi

BAB VIII LANGKAH-LANGKAH PRODUKSI

A. Bahan-bahan

-Tempe

-Tepung

-Garam

-Penyedap rasa

-Bawang putih

-Ketumbar

-Minyak goring

-LPG

B. Cara membuat

-Iris tempe setipis mungkin

-Haluskan bawang putih,ketumbar,garam

-Masukkan sedikit air didalam bumbu yang telah dihaluskan

-Campurkan tepung dalam adonan diatas

-Tambahkan penyedap rasa secukupnya

-Masukkan tempe dalam adonan tepung

-Kemudian tempe siap digoreng

C. Tips

Lakukan perubahan rasa penyajian agar selalu dapat menarik perhatian konsumen

4

BAB IX PENUTUP

Demikian proposal yang saya buat, semoga yang saya lakukan dapat berjalan dengan lancar serta dapat sambutan yang positif dan diterima oleh masyarakat sehingga dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan yang di inginkan

Semoga konsumen merasa puas dengan makanan yang saya buat dan pelayanan yang saya berikan.

Demikian dan Terima Kasih

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik.

Usaha Kecil Menengah dalam pengembangannya diperlukan Studi Kelayakan Proyek Walau dalam skala kecil dan sederhana, hal ini dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang ternyata tidak menguntungkan. Disamping studi kelayakan juga tak kalah penting adalah riset pemasaran hal ini dilakukan agar UKM tersebut dapat terbantu untuk mengetahui Keinginan, Kebutuhan sekaligus Kepuasan konsumen.

Beberapa Aspek dalam Riset Pamasaran antara lain adalah riset harus mamperhatikan masalah budaya setempat, Sosial Ekonomi, Pribadi dan juga Aspek Psikologi dari konsumen. Dengan memperhatikan studi kelayakan proyek dan riset pemasarannya maka kita dapat menentukan jenis usaha apa atau produk apa yang akan kita kerjakan, dengan demikian resiko kegagalan dapat di tekan seminimal mungkin.

Penyusun

ii

Senin, 09 Mei 2011

play girls

Dolpin jEe